Resensi Novel Fuurin
·
Judul
Buku : FUURIN
·
Penulis : Ghyna Amanda
·
Penerbit : Ice Cube
·
Tahun
terbit : Cetakan Pertama, April 2014
·
Ukuran
Buku :
§ Panjang : 19 cm
§ Lebar : 13 cm
§ Tinggi : 1,4 cm
§ Tebal : vi+222
·
Harga : Rp. 15.000,00
SEPERTI
SEBUAH FUURIN
Ghyna Amanda, lulusan program Pendidikan Bahasa Jepang UPI yang
lebih ingin menjadi guru TK. Hobi menulisnya sendiri merupakan pelarian karena
gagal menjadi komikus dan diawali sejak bergabung dengan forum roleplay
berbasis teks. Saat ini lebih aktif menulis daripada mencari kerja.
Ghyna Amanda telah menghasilkan banyak buku diantaranya, Haru no
Tabi, Fuurin, The Heritage, Matryoshka, Heartsease, Scarlet Love Song, April
Fallen, Asonde Kurete, Arigatou!, Voice, Hikikomori-chan, Bora & Nok The
Journal, dan sebagainya.
Buku karya Ghyna Amanda yang satu ini menceritakan tentang masa SMA
Gesang. Yang di hari pertamanya bersekolah dipenuhi oleh masalah, mulai dari
tidak mendapatkan teman sebangku, terpaksa duduk di depan meja guru, dan
tuntutan orang tuanya yang menginginkan ia menjadi seorang dokter dan
meneruskan rumah sakit keluarganya.
Gesang lebih memilih untuk menjadi seorang musisi dan suatu hari,
pada saat jam istirahat Gesang menemukan di lantai paling atas sebuah piano
yang ia panggil Pino. Disana Gesang bukan hanya bertemu dengan Pino, tetapi ia
juga bertemu dengan Rin. Yang dianggapnya sebagai penganggu. Semakin lama
Gesang tidak dapat mengabaikan Rin. Ditambah setelah mendengar kabar miring tentang
Rin dan rahasia yang dimiliki olehnya, membuat Gesang semakin tidak bisa
meninggalkannya. Hingga tanpa sadar muncul perasaan sayang Gesang kepada Rin.
Sayangnya, Rin masih mencintai Reno, mantan pacarnya.
Kata-kata jangan menilai sesuatu dari penampilannya cocok
dengan buku ini. Sampul buku ini kurang menarik tetapi, isi buku ini mampu
memanipulasi sampul dari buku ini yang membuat pembaca ketagihan membaca cerita
ini. Bukan hanya itu, buku ini mempunyai kualitas kertas yang bagus dan
dilengkapi dengan gambar bunga disetiap halamannya. Yang menarik penulis
memasukkan unsur Jepang ke dalam kisah ini, seperti salah satunya saat Gesang
mengucapkan terimakasih kepada Rin dalam bahasa Jepang.
Kisah Gesang yang awalnya merasa Rin adalah pengganggu berubah
menjadi sesuatu yang berbeda. Perubahan perasaan Gesang kepada Rin, tetapi Rin
masih mempunyai perasaan kepada Reno, mantan pacarnya membuat cerita ini
menarik untuk dibaca. Ditambah dengan pergolakan impian Gesang dan keinginan
kedua orang tuanya membuat pembaca akan akhir dari cerita ini. Buku ini sangat
cocok untuk anak remaja. Buku ini memiliki alur yang sangat menarik untuk
dibaca dan tidak menyesal untuk dibeli.
Komentar
Posting Komentar